- CARA-CARA MEN DESAIN
Bagi
teman-teman yang ingin bisa mendisain busana sendiri, disini saya akan
berbagi tentang cara mendisain busana sendiri. Tulisan ini terdiri dari 9
bagian dari mulai mengenal pengertian desain, unsur-unsur desain, cara
menggambar bagian-bagian tubuh dalam desain, cara menggambar
bagian-bagian busana sampai pada pewarnaan gambar. Semoga artikel ini
bisa membantu teman-teman, paling tidak saat mau ke penjahit teman-teman
bisa menggambar sendiri model pakaian yang teman-teman inginkan dan si
penjahit juga tidak kesulitan untuk memahami model pakaian yang
teman-teman maksudkan.
Busana dan pelengkap (milineris dan asesoris)
yang kita pakai setiap hari dibuat tidak asal jadi, tetapi berdasarkan
pola atau rancangan tetentu yang disebut dengan desain. Semakin maju
tingkat kehidupan masyarakat, semakin banyak memerlukan peran desain,
semakin tinggi selera masyarakat semakin tinggi pula tuntutan kecermatan
desainnya. Hal ini disebabkan karena dalam berbusana manusia selalu
menuntut dua nilai sekaligus, yaitu nilai jasmaniah berupa enak dan
nyaman dipakai dan nilai rohaniah berupa keindahan dan keanggunan.
Desain
busana merupakan pengetahuan dasar bagi seorang calon desainer. Pada
desain busana ini akan dijelaskan tentang pengertian desain busana,
jenis-jenis desain, unsur-unsur desain, prinsip-prinsip desain, alat dan
bahan yang dibutuhkan untuk mendesain, desain anatomi tubuh, teknik menggambar bagian-bagian busana dan teknik pewarnaan, dan penyelesaian desain.
Sebuah
desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya, dan
tidak akan indah atau menarik dilihat tanpa mempertimbangkan
prinsip-prinsip desain. Apa saja yang tergolong pada unsur dan prinsip
desain ini akan dibahas secara mendalam pada bab ini. Dengan pengetahuan
tentang desain ini, diharapkan seorang calon desainer dapat membuat
desain busana dengan baik dan benar.
Desain
tidak hanya sekedar gambar saja, tetapi dengan desain seseorang dapat
membuat pakaian mulai dari mengambil ukuran, membuat pola, pecah pola,
menggunting sampai menjahit pakaian. Dengan kata lain, desain merupakan
pedoman seseorang dalam mewujudkan pakaian ke bentuk sebenarnya. Jadi,
jelaslah bahwa desain memegang peranan penting dalam pembuatan suatu
pakaian.
A. Pengertian Desain
Desain berasal dari bahasa Inggris (design) yang berarti ”rancangan, rencana atau reka rupa”. Dari kata design muncullah kata desain yang berarti mencipta, memikir atau merancang. Dilihat dari kata benda, ”desain” dapat
diartikan sebagai rancangan yang merupakan susunan dari garis, bentuk,
ukuran, warna, tekstur, dan value dari suatu benda yang dibuat
berdasarkan prinsip-prinsip desain. Selanjutnya, dilihat dari kata
kerja, desain dapat diartikan sebagai proses perencanaan bentuk dengan
tujuan supaya benda yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta
mempunyai nilai keindahan.
Desain
merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda
seperti busana. Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan,
perhitungan, cita, rasa, seni, serta kegemaran orang banyak yang
dituangkan di atas kertas berwujud gambar. Desain ini mudah dibaca atau
dipahami maksud dan pengertiannya oleh orang lain sehingga mudah
diwujudkan ke bentuk benda yang sebenarnya.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain merupakan bentuk rumusan
dari suatu proses pemikiran, pertimbangan, dan perhitungan dari desainer
yang dituangkan dalam wujud gambar. Gambar tersebut merupakan
pengalihan gagasan atau pola pikir konkret dari perancang kepada orang
lain. Setiap busana adalah hasil pengungkapan dari sebuah proses desain.
B. Jenis-Jenis Desain
Secara umum desain dapat dibagi 2, yaitu desain struktur (structural design) dan desain hiasan (decorative design).
1. Desain Struktur (Structural Design)
Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana (silhouette).
Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian, tanpa bagian-bagian atau
detail seperti lipit, kerut, kelim, kup, dan lain-lain. Namun jika
detail ini ditemukan pada desain struktur, fungsinya hanyalah sebagai
pelengkap.
Berdasarkan
garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas beberapa
bagian yang ditunjukkan dalam bentuk huruf. Dalam bidang busana dikenal
beberapa siluet, yaitu:
a. Siluet A
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai lengan.
b. Siluet Y
Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau rok mengecil.
c. Siluet I
Merupakan
pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau lebar, bagian badan
atau tengah lurus dan bagian bawah atau rok besar.
d. Siluet S
Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas besar, bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau rok besar.
e. Siluet T
Merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.
f. Siluet L
Merupakan
bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat diberikan tambahan
dibagian belakang dengan bentuk yang panjang/drapery. Bentuk ini
biasanya terlihat pada pakaian pengantin barat.
2. Desain Hiasan (Decorative Design)
Desain
hiasan pada busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain
struktur atau siluet. Desain hiasan dapat berupa krah, saku, renda,
sulaman, kancing hias, bus, dan lain-lain.
Desain hiasan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, yaitu:
a. Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
b. Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya.
c. Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut.
d. Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut.
e. Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan cara pemeliharaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar